PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada
awal masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan naiknya harga
bahan bakar minyak bersubsidi. Program ini diluncurkan dengan maksud
mengalihkan subsidi untuk ketiga kartu yang juga mengawali masa
pemerintahannya. Latar belakang dinaikkannya harga bbm bersubsidi dikarenakan
harga minyak mentah dunia yang terus naik. Selain itu juga karena BBM
bersubsidi yang diberikan pemerintah hanya dinikmati oleh kalangan menengah
keatas. Dengan ditetapkannya kenaikan harga BBM, terdapat banyak dampak yang
ditimbulkan baik dampak positif maupun dampak negatif.
PEMBAHASAN
BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi mengalami
kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena:
1.
Melonjaknya harga
minyak mentah dunia,
2.
Bbm bersubsidi
hanya digunakan oleh kalangan menengah keatas,
3.
Mengurangi
maraknya penyelundupan bbm bersubsidi,
4.
Pengalihan
subsidi untuk KIP, KIS, KKS, pembangunan infrastruktur, dan bantuan untuk
masyarakat miskin.
Oleh sebab itulah pemerintah menaikkan harga BBM
bersubsidi. Tetapi disamping itu, terdapat banyak dampak yang terjadi baik
dampak positif maupun dampak negatif. Banyak penolakan yang dilakukan oleh para
mahasiswa dan juga para buruh dengan aksi demo.
Dampak Negatif:
1.
Naiknya harga bahan pokok
Dikarenakan harga bbm
naik, maka menyebabkan naiknya ongkos pendistribusian bahan pokok tersebut ke
daerah-daerah. Sehingga membuat naiknya harga bahan pokok, seperti cabai, beras,
sayur mayur, dll. Hal ini mulai dirasakan oleh masyarakat tidak lama setelah
Presiden menaikkan harga BBM.
Kenaikan harga bahan pokok
mulai merugikan masyarakat dan membuat daya beli masyarakat menurun. Guna tetap menjaga daya beli
kelompok masyarakat miskin, diperlukan bentuk kompensasi untuk tetap menjaga
daya belinya, melalui percepatan dan perluasan sejumlah perlindungan sosial
paska kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Kebijakan ini ditempuh sebagai
refleksi dari komitmen pengejawantahan amanat konstitusi melalui
pendistribusian kesejahteraan yang berkeadilan dan memprioritaskan upaya
perlindungan bagi kelompok masyarakat miskin.
Ada peluang agar harga sejumlah
kebutuhan pokok turun kembali seperti semula, yaitu pemerintah harus berusaha
ekstra keras mempertahankan stok barang dan menjaga kelancaran distribusi
menjadi kunci utama untuk menghambat laju inflasi.
2.
Naiknya tarif transportasi umum
Penyesuaian
kenaikan tarif angkutan umum tersebut ditujukan untuk mengatasi dampak kenaikan
harga BBM yang dirasakan operator transportasi dan masyarakat.
Adapun
untuk angkutan umum telah ditentukan 30 persen dari biaya pokok untuk tarif
batas atas, dan minus 20 persen untuk tarif batas bawah. Tarif batas atas
ditujukan untuk mengakomodir angkutan umum untuk momen-momen puncak seperti
lebaran dan tahun baru. Sedangkan tarif bawah, ditujukan untuk mengakomodir
supaya penumpang tidak mendapatkan pelayanan yang buruk.
Selain tarif angkutan umum,
penyesuaian tarif pasca BBM naik juga berlaku untuk kereta api jarak jauh
dengan rata-rata Rp 13 ribu, jarak sedang Rp 9.000, jarak dekat Rp 3.000 dan KRD sebanyak Rp
2.000. Sementara untuk KRL commuter line tidak ada kenaikan tarif.
3.
Terjadinya inflasi
Badan Pusat
Statistik hari ini telah mengumumkan per November 2014 terjadi inflasi sebesar
1,5 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,14. Tingkat inflasi
sepanjang Januari–November 2014 sebesar 5,75 persen dan tingkat inflasi
November 2014 terhadap November 2013 sebesar 6,23 persen.
Inflasi ini timbul
karena adanya kenaikan harga terutama di kelompok transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan tercatat inflasi 4,29 persen. Selain itu inflasi terpicu oleh
kenaikan harga di kelompok bahan makanan 2,15 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau 0,71 persen dan kelompok perumahan, air, listrik,
gas, dan bahan bakar 0,49 persen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor awal terjadinya
inflasi adalah naiknya harga bahan bakar yang kemudian menyebabkan kenaikan
harga pada kelompok bahan makanan dan minuman, tarif transportasi, komunikasi,
jasa, air, listrik, dan gas.
Selain
dampak negatif yang ditimbulkan, terdapat juga dampak positif yang ditimbulkan
akibat dinaikkannya harga bbm.
Dampak positif:
1.
Pengalihan subsidi untuk sektor
pertanian, infrastruktur, perikanan, pendidikan dan kesehatan.
Banyak
dana yang digunakan untuk mengsubsidi bahan bakar minyak. Tujuannya agar
masyarakat miskin dapat menggunakan bbm dengan harga yang murah. Tetapi
ternyata subsidi bbm yang telah diberlakukan di Indonesia tidak tepat sasaran.
Banyak dari mereka yang menggunakan bbm subsidi adalah masyarakat kalangan
menengah keatas.
Dengan
keadaan seperti inilah, Presiden Joko Widodo mengalihkan sebagian dana
subsidinya untuk sektor lain seperti pertanian, infrastruktur, perikanan,
pendidikan, dan kesehatan. Tujuannya agar penggunaan dana subsidi lebih tepat
sasaran.
2.
Menghemat APBN
Dengan
adanya kenaikan harga pada bbm bersubsidi dan mengalihkan sebagian dana APBN
untuk sektor yang lain. Maka dari itu jumlah pemasukan negara akan bertambah,
sehingga subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang dan APBN dapat
diminimalisir.
3.
Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif
Seiring dengan
melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru.
Bahan bakar alternative baru yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah
BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM
bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan
hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah
Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai
kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik,
mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor:
1.
Melonjaknya
harga minyak mentah dunia,
2.
Bbm bersubsidi
hanya digunakan oleh kalangan menengah keatas,
3.
Mengurangi
maraknya penyelundupan bbm bersubsidi,
4.
Pengalihan dana
subsidi untuk KIP, KIS, KKS, pembangunan infrastruktur, dan bantuan untuk
masyarakat miskin.
Terdapat
pula beberapa dampak negatif dan dampak positif yang ditimbulkan setelah
dinaikkanya harga bahan bakar minyak.
Dampak
negatif:
1. Naiknya harga bahan pokok
2. Naiknya tarif transportasi umum
3. Terjadinya inflasi
Dampak positif:
1.
Pengalihan
subsidi untuk sektor pertanian, infrastruktur, perikanan, pendidikan dan
kesehatan.
2. Menghemat APBN
3. Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment