Saturday, December 20, 2014

DAMPAK DINAIKKANNYA HARGA BBM BERSUBSIDI

PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
            Pada awal masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi. Program ini diluncurkan dengan maksud mengalihkan subsidi untuk ketiga kartu yang juga mengawali masa pemerintahannya. Latar belakang dinaikkannya harga bbm bersubsidi dikarenakan harga minyak mentah dunia yang terus naik. Selain itu juga karena BBM bersubsidi yang diberikan pemerintah hanya dinikmati oleh kalangan menengah keatas. Dengan ditetapkannya kenaikan harga BBM, terdapat banyak dampak yang ditimbulkan baik dampak positif maupun dampak negatif.


PEMBAHASAN


BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena:
1.      Melonjaknya harga minyak mentah dunia,
2.      Bbm bersubsidi hanya digunakan oleh kalangan menengah keatas,
3.      Mengurangi maraknya penyelundupan bbm bersubsidi,
4.      Pengalihan subsidi untuk KIP, KIS, KKS, pembangunan infrastruktur, dan bantuan untuk masyarakat miskin.
Oleh sebab itulah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Tetapi disamping itu, terdapat banyak dampak yang terjadi baik dampak positif maupun dampak negatif. Banyak penolakan yang dilakukan oleh para mahasiswa dan juga para buruh dengan aksi demo.
Dampak Negatif:
   1.      Naiknya harga bahan pokok
Dikarenakan harga bbm naik, maka menyebabkan naiknya ongkos pendistribusian bahan pokok tersebut ke daerah-daerah. Sehingga membuat naiknya harga bahan pokok, seperti cabai, beras, sayur mayur, dll. Hal ini mulai dirasakan oleh masyarakat tidak lama setelah Presiden menaikkan harga BBM.
Kenaikan harga bahan pokok mulai merugikan masyarakat dan membuat daya beli masyarakat menurun. Guna tetap menjaga daya beli kelompok masyarakat miskin, diperlukan bentuk kompensasi  untuk tetap menjaga daya belinya, melalui percepatan dan perluasan sejumlah perlindungan sosial paska kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Kebijakan ini ditempuh sebagai refleksi dari komitmen pengejawantahan amanat konstitusi melalui pendistribusian kesejahteraan yang berkeadilan dan memprioritaskan upaya perlindungan bagi kelompok masyarakat miskin.
Ada peluang agar harga sejumlah kebutuhan pokok turun kembali seperti semula, yaitu pemerintah harus berusaha ekstra keras mempertahankan stok barang dan menjaga kelancaran distribusi menjadi kunci utama untuk menghambat laju inflasi.

   2.      Naiknya tarif transportasi umum
Penyesuaian kenaikan tarif angkutan umum tersebut ditujukan untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM yang dirasakan operator transportasi dan masyarakat.
Adapun untuk angkutan umum telah ditentukan 30 persen dari biaya pokok untuk tarif batas atas, dan minus 20 persen untuk tarif batas bawah. Tarif batas atas ditujukan untuk mengakomodir angkutan umum untuk momen-momen puncak seperti lebaran dan tahun baru. Sedangkan tarif bawah, ditujukan untuk mengakomodir supaya penumpang tidak mendapatkan pelayanan yang buruk.
Selain tarif angkutan umum, penyesuaian tarif pasca BBM naik juga berlaku untuk kereta api jarak jauh dengan rata-rata Rp 13 ribu, jarak sedang Rp 9.000,  jarak dekat Rp 3.000 dan KRD sebanyak Rp 2.000. Sementara untuk KRL commuter line tidak ada kenaikan tarif.

   3.      Terjadinya inflasi
Badan Pusat Statistik hari ini telah mengumumkan per November 2014 terjadi inflasi sebesar 1,5 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,14. Tingkat inflasi sepanjang Januari–November 2014 sebesar 5,75 persen dan tingkat inflasi November 2014 terhadap November 2013 sebesar 6,23 persen.
Inflasi ini timbul karena adanya kenaikan harga terutama di kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan tercatat inflasi 4,29 persen. Selain itu inflasi terpicu oleh kenaikan harga di kelompok bahan makanan 2,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,71 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,49 persen. 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor awal terjadinya inflasi adalah naiknya harga bahan bakar yang kemudian menyebabkan kenaikan harga pada kelompok bahan makanan dan minuman, tarif transportasi, komunikasi, jasa, air, listrik, dan gas.


Selain dampak negatif yang ditimbulkan, terdapat juga dampak positif yang ditimbulkan akibat dinaikkannya harga bbm.

Dampak positif:
   1.      Pengalihan subsidi untuk sektor pertanian, infrastruktur, perikanan, pendidikan dan kesehatan.
Banyak dana yang digunakan untuk mengsubsidi bahan bakar minyak. Tujuannya agar masyarakat miskin dapat menggunakan bbm dengan harga yang murah. Tetapi ternyata subsidi bbm yang telah diberlakukan di Indonesia tidak tepat sasaran. Banyak dari mereka yang menggunakan bbm subsidi adalah masyarakat kalangan menengah keatas.
Dengan keadaan seperti inilah, Presiden Joko Widodo mengalihkan sebagian dana subsidinya untuk sektor lain seperti pertanian, infrastruktur, perikanan, pendidikan, dan kesehatan. Tujuannya agar penggunaan dana subsidi lebih tepat sasaran.

   2.      Menghemat APBN
Dengan adanya kenaikan harga pada bbm bersubsidi dan mengalihkan sebagian dana APBN untuk sektor yang lain. Maka dari itu jumlah pemasukan negara akan bertambah, sehingga subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang dan APBN dapat diminimalisir.

   3.      Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif 
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Bahan bakar alternative baru yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.


PENUTUP


KESIMPULAN
Naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi dilatarbelakangi oleh beberapa faktor:
1.      Melonjaknya harga minyak mentah dunia,
2.      Bbm bersubsidi hanya digunakan oleh kalangan menengah keatas,
3.      Mengurangi maraknya penyelundupan bbm bersubsidi,
4.      Pengalihan dana subsidi untuk KIP, KIS, KKS, pembangunan infrastruktur, dan bantuan untuk masyarakat miskin.
Terdapat pula beberapa dampak negatif dan dampak positif yang ditimbulkan setelah dinaikkanya harga bahan bakar minyak.
Dampak negatif:
   1.      Naiknya harga bahan pokok
   2.      Naiknya tarif transportasi umum
   3.      Terjadinya inflasi

Dampak positif:
   1.      Pengalihan subsidi untuk sektor pertanian, infrastruktur, perikanan, pendidikan dan kesehatan.
   2.      Menghemat APBN
   3.      Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif.


DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment