PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Saham
adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham,
memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang
untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan
imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain
menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau
pasar sekunder (secondary market).
Baru-baru
ini, pesawat Air Asia QZ8501 hilang di perairan Indonesia dalam perjalanannya
dari Surabaya menuju Singapura. Keadaan seperti ini berdampak pada saham
perusahaan Air Asia yang naik turun.
PEMBAHASAN
Hilangnya
pesawat Air Asia QZ8501 berdampak pada saham maskapai penerbangan asal Malaysia
tersebut. Saham perusahaan itu langsung terpuruk di bursa Malaysia. Saham Air Asia
tergelincir 13 persen ke posisi 2,56 ringgit per lembar saham dan lebih rendah
8,2 persen pada perdagangan pukul 09.38 waktu setempat. Harga saham AirAsia
dipangkas dari target 3,15 ringgit menjadi 2,64 ringgit per lembar saham.
Sementara itu, saham AirAsia X Bhd tergelincir 6,6 persen di lantai bursa
Malaysia.
Insiden
Air Asia ini sangat mengkhawatirkan. Sentimen investor terhadap penerbangan
Malaysia dilukai oleh insiden pesawat dalam rentang waktu yang cukup pendek. Hilangnya
pesawat QZ8501 pun dikhawatirkan akan berdampak pada sentimen pasar terhadap
pariwisata. Bagi Air Asia, hilangnya pesawat tersebut kemungkinan akan memiliki
dampak besar pada sentimen terhadap penerbangan regional. Harapan akan pulihnya
potensi permintaan perjalanan melalui udara pada tahun 2015 kini sirna karena
insiden ini. Di samping itu, musibah yang menimpa Air Asia ini pun
dikhawatirkan akan terus memengaruhi saham dan penjualan tiket AirAsia. Insiden
ini tampaknya akan menyebabkan beberapa tekanan pada saham, dan permintaan pun
akan menurun tajam.
Namun,
kini pergerakan saham dengan kode AIRA itu mulai membaik. Pada pukul 11.30 WIB,
saham perusahaan penerbangan yang terdaftar di Kuala Lumpur Composite Indeks
(KLCI) ini telah bergerak naik 0,030 poin (1,12 persen) ke level 2,720 ringgit
Malaysia per lembar saham. Menurut Kepala riset Panin Securities Purwoko,
pelemahan saham kemarin terjadi karena faktor sentimen sesaat, seperti insiden
kecelakaan, dan biasanya memang tidak akan berlangsung lama. Investor akan
bersikap rasional, cenderung akan kembali memburu saham AIRA, apabila harga
saham tersebut dinilai sudah terlampau murah. Ketika sudah terlalu murah,
investor secara alamiah akan mulai mengakumulasi pembelian.
Meskipun
demikian, Purwoko menambahkan, investor harus cermat memperhatikan kinerja
keuangan AIRA. Jika dalam waktu belakangan tidak tampak adanya perbaikan
kinerja keuangan korporasi secara berkelanjutan, investor tidak disarankan
memegang saham AIRA dalam waktu yang lama. Sebagaimana diketahui, dalam pasar
modal di kawasam regional kemarin, mayoritas perusahan penerbangan bergerak
negatif. Selain AIRA, Singapore Airline Ltd (SAL) turun sebanyak 0,08 poin
(0,69 persen) menjadi 11,59 dolar Singapura per lembar saham. Saham Thai Airways
International (PCL) terkoreksi 1,36 persen menjadi seharga 14,50 Baht Thailand
per lembar.
PENUTUP
KESIMPULAN
Melalui
peristiwa hilangnya pesawat Air Asia, menyebabkan saham perusahaan tersebut
anjlok hingga 13%. Tetapi beberapa hari setelahnya, saham perusahaan pesawat
Air Asia sudah mulai membaik. Naik 1,12% dari saham sebelumnya.
No comments:
Post a Comment